Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PESONA GUNUNG PRAU

PESONA GUNUNG PRAU

Gunung Prau merupakan sebuah puncak atau bukit yang terletak di kawasan Dieng Wonosobo. Gunung ini memang tidak sepopuler Gunung Semeru tetapi pesona yang ditawarkan sangat mengagumkan. Dahulu Gunung ini masih sepi pengunjung karena tidak banyak diekspos media dan khususnya oleh kaum pendaki. Kini Gunung Prau selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki, terutama mereka yang senang berburu sunrise di puncak gunung. Gunung Prau sangat terkenal dengan Golden sunrise-nya. Ketika cuaca cerah dari puncak Gunung Prau akan tampak 7 puncak di Jawa. Belum lagi bukit teletabis yang penuh dihiasi bunga-bunga yang berwarna warni. Untuk mendapatkan landscape yang bagus sebaiknya pendakian di lakukan di bulan-bulan musim kemarau12:39.

Moment indah ini akan terasa jika kita mendaki bukan di hari-hari libur. Kita akan lebih leluasa menikmati keindahan dari puncak bukit dihiasi suara-suara alam  akan menambah suasana menjadi lebih sejuk.

Tetapi kini jangan harap akan mendapatkan suasana sunyi sepi di hari-hari libur. Puncak Gunung Prau akan penuh sesah oleh para pendaki khususnya di akhir pekan dan hari libur. Tenda-tenda bagaikan jamur warna-warni yang menghiasai bukit teletabis. Jalur pendakian di musim liburan akan padat merayap karena jalur pendakian tidaklah lebar.

Pendakian menuju puncak Gunung Prau akan lebih mudah kalau kita melewati jalur pendakian resmi yaitu via Desa Patak Banteng. Menuju basecamp patak banteng pun mudah, kalau dari wonosobo langsung menuju Basecamp/ balai desa Patak Banteng. Registrasi untuk bisa mendaki murah lho, cuman IDR 4K/person. Itu harga ketika Penulis melakukan pendakian di bulan Maret 2014.
.

Di area sekitar basecamp patak banteng ada beberapa warung kelontong biasa menjual makanan atau minuman untuk logistik kita. Selain itu tutup kepala, kaos tangan dan jas hujan pun ada di warung ini. Saat penulis berada di Basecamp (Maret 2014), didalam basecamp Gunung Prau hanya difasilitasi 1 buah kamar mandi dan MCK, jadi kalau kondisi ramai, pasti bakalan antri menggunakannya. Mudah-mudahan kelak fasilitan ini akan bertambah mengingat Gunung Prau terkenal dengan ramainya pendaki.

Setelah melakukan regitrasi kita bisa melanjutkan perjalanan pendakian. Gunung Prau terdiri dari 3 Pos dan jarak tempuh dari basecamp menuju puncak kisaran waktu 2,5 sampai 3 jam perjalanan normal.




Dipuncak kita bisa menikmati keindahan sunrise yang luar biasa dengan hiasan beberapa puncak gunung di Jawa. Area puncak Gunung Prau sangatlah luas karena berupa bukit "Teletabis" dengan ditumbuhi bunga warna warni jika musim berbunga tiba.




Anda penasaran dengan keindahan Golden Sunrise Gunung Prau. Buruan datang, tapi jangan lupa jaga kebersihan dan sopan santun kita di Gunung Prau agar kelak anak cucu kita dapat juga menimati keindahannya.


Jangan lewatkan untuk postingan berikutnya. "Puncak Cikunir"
 (Kontributor & Foto By : Rangsel Antik)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Packing Carrier Yang Benar


CARA "CARRIER PACKING" 

YANG BENAR


Cara packing yang benar bisa  membantu mengurangi beban yang kita bawa  jadi gak gampang capek. Lalu, Bagaimana sih cara packing yang benar itu? ini dia tekniknya :
  1. Ini yang paling penting, biar beban yang kita bawa gak berat-berat amat. Letakkan barang yang berat di bagian atas, dan bagian yang ringan di bagian bawah. Ini ditujukan agar seluruh beban jatuh di pundak, bukan pinggang atau punggung. Pundak lebih kuat ketimbang pinggang atau punggung. Bagilah beban itu secara merata, jangan menyiksa salah satu bahu dengan berat yang tak seimbang. Untuk tenda, biasanya diletakkan di bagian paling atas, karena memang biasanya paling berat. Letakkan sleeping bag, dan perlengkapan tidur di bagian paling bawah, sebab baru akan digunakan pada malam hari.
  2. Ini juga penting untuk kemudahan mengambil barang yang sering dibutuhkan. Letakkan barang-barang yang nantinya akan paling sering keluar masuk, atau paling dibutuhkan di perjalanan di kantong-kantong luar backpack yang mudah dijangkau.
  3. Kalo bisa, kelompokkan barang menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. 
  4. Pisahkan barang-barang yang berbau menyengat/bahan kimia dengan bahan makanan/minuman. Misal : minyak kayu putih, parfum, spirtus, parafin, dsb. Kalo kita telodor, bisa aja makanan/ minuman dalam tas kita ketumpahan minyak kayu putih karena narohnya yang sembaragan. Bisa berabe kan?
  5. Manfaatkan ruangan yang ada di dalam ransel seefisien mungkin. Maksudnya, jika kita membawa mug, jangan biarakan ruangan didalamnya kosong. Isil dengan benda-benda kecil yang mungkin masuk, misal : bungkusan berisi gula atau kopi instan.

FUNGSI-FUNGSI DARI BAGIAN 
TAS CARRIER

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rute Pendakian Gunung Lawu



RUTE PENDAKIAN GUNUNG LAWU
VIA CEMORO SEWU DAN CEMORO KANDANG

Bagi anda yang berangkat dari Jawa timur, tentu saja perjalanan kendaraan di awali dengan manaiki bus dari terminal Maospati hingga terminal Magetan. waktu tempuh sekitar 30 menit. Jalan jalan menyusuri sesawahan padi. Hingga sedikit masuk ke kota Magetan hawa sudah beranjak sejuk. Di kota ini produk andalan nya adalah kerajinan kulit, dan tentunya ada banyak sekali barang yang bisa kita buru pada pasar sentral industri lokal. Ada tas, sabuk, sepatu dan pernak pernik lainya seputar kulit. Dari terminal magetan kita musti oper terlebih dahulu dengan naik mobil L300, menuju Ngerong (Pusat penjualan sayur mayur), melalui telaga Sarangan (telaga paling keren di seputran Ma Pan Ma Wi Rogo). dan berakhir di Cemoro sewu, yang merupakan pos pemberangkatan dari sisi selatan. Jalur Pendakian Cemoro Sewu. 

Dan bagi anda yang ingin mendaki dari Jawa Tengah dan Jogja,bisa menaiki bus dari terminal Solo, melewati Palur dan Karanganyar, dan bus berakhir di Tawangmangu (terkenal dengan gerojokan sewu nya) Dari Tawangmangu berganti kendaraan pickup bertutup, atau naik L300, untuk menuju ke Cemoro Kandang. 

Dalam perjalan mata kita selaui manatap hamparan sesawahan kobis, wortel dan kentang, dipinggir pinggir jalanya pun ada beberapa warga yang mencuci hasil panen di saluran air pinggir jalan. Sesampainya di Cemoro kandang biasanya kita terlebih dahulu beristirahat sejenak, minum kopi ataupun hanya sekedar mengobrol saja. Karena di Cemoro Kandang terdapat lebih banya warung dari pada di Cemoro Sewu. 
Tidak jauh naik ke atas bisa jalan kaki atau lanjut dengan angkot tadi kita akan bertemu Basecamp Cemoro Sewu

RUTE VIA CEMORO SEWU
Nah sekarang kita membahas medan cemoro sewu hingga puncak. Awal pendakian jalan masih lebar dan agak datar, setelah memasuki pos 1 barulah tanjakan demi tanjakan menantang di depan kita. Jalanpun juga semakin menyempit. Pepohonan di sekitar pos 1 hingga pos 3 masih sama yaitu pinus dengan di selingi pohon perdu. Namun sayang sekali pada kanan kiri jalan, dari Cemoro sewu hingga pos 1 telah di babat menjadi ladang penanaman kobis dan wortel. Sedangkan pepohonannya rata-rata telah banyak yang mati. 

Pada pos 1 hingga pos 2 bau menyengat keluar dari bebatuan yang mengandung belerang, adapun tempatnya masuk ke dalam hutan manjauhi jalan. Tanjakan semakin ngetrek saat meninggalkan pos 2 hingga pos 4. barulah setelah pos 4 tumbuhan perdu yang ada pada ketinggian 2600 mdpl memenuhi lembah dan ngarai. 

Daerah di sekitar pos lima sering di sebut dengan Cokro Suryo, Cokro Srengenge, yaitu hamparan rumput yang luasseperti alun alun. Masuk pada jalan berikutnya sudah tidak terlalu ngetrek kita memasuki daerah sumur Jolotundo, yaitu sebuah sumur berupa gua vertikal dan terdapat sumber air yang kecil di dalam nya. Konon ada cerita jika kita masuk dan mengadahkan mulut menghadap ke atas, dan secara kebetulan tenggorokkan kita ter tetesi oleh air yang menetes dari langit langit gua, maka kita akan di beri limpahan sejeki oleh yang maha kuasa. Selang beberapa puluh meter dari sumur Jolotundo kita akan sampai pada sebuah sendang, dengan nama sendang Derajat. Air terang saja melimpah di sendang yang ini, bahkan di samping sendang di bangunkan beberapa toilet umum. Dan juga banyak sekali pedagang nasi pecel musiman yang sengaja berdagang keperluan makan saat musim pendakian seperti bulan Suro kali ini. 

Berikutnya kita melingkari bawah puncak gunung untuk sampai pada Hargo Dalem, sebuah petilasan Prabu Brawijaya ke V, dan sebuah makam sunan Lawu. Di wilayah Hargo Dalem biasanya sangat ramai sekali, mengingat di daerah ini banyak sekali rumah rumahan yang di buat para pedagang musiman, dan memang di bikinkan rerumahan namanya Kandang Jaran atau Gedogan untuk para peziarah di petilasan Prabu Brawijaya ke V, dan sebuah makam sunan Lawu. Nah pada pagi harinya barulah kita akan melanjutkan perjalanan untuk mencapai puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah dengan ketinggian 3165 meter di atas permukaan laut. Di puncaknya di bangun tugu trianggulasi, dan banyak sekali sesembahan berupa dupa, kembang dan beberapa makanan, ntah untuk siapa. 

Dari puncak ini kita bisa melihat ke arah timur yaitu gunung Wilis, dan jika saja cuaca lagi bagus bagusnya kita bisamenyaksikan ke agungan gunung Semeru, Gunung Arjuno. Jika melihat ke arah barat bisa di lihat gunung Merapi dan gunung Merbabu. Jalur Pendakian Cemoro kandang 

RUTE VIA CEMORO KANDANG
Sepanjang jalur dari Cemoro Kandang menuju puncak jalur tidak ngetrek, namun cenderung melingkar dan menyusuri lereng bukit (kalo cemoro sewu melalui punggung bukit) hingga pos 2 bau dari belerang sangat menyengat, tumbuhan dari pos 1 hingga pos 4 adalah tanaman lamtoro gunung, pinus dan pakis, di selingi tanaman perdu gunung. 

Hingga memasuki Jurang Pangariparip jalan selalu menyusuri lereng, namun jika anada tak ingin berjalan melingkar anda bisa langsung melewati jalan sidatan, ngetrek dan kalo turun hujan jalur ini akan di lewati air bah pegunungan. Sampai pada pos 4 nanti tumbuhan sudahmulai jarang, dan di gantikan rerumputan gunung, Cokro srengenge lebih luas melalui jalur ini, hamparan rumput menghampar hingga nanti bertemu dengan jalur dari Cemoro Sewu, di daerah Hargo Dalem, 

Anda akan memasuki daerah pasar Dieng, yaitu hamparan padang edelweis di selinggi bebatuan yang tertata rapi, menurut mitos pasar Dieng adalah pasarnya Setan. Jika melihat ke arah utara yaitu Sisi Pasar Dieng mata kita pasti akan tertuju pada sebuah bukit yang memiliki menara BTS, yaitu bukit Hargo Kahyangan. Melaui sisi sebelah timur bukit Hargo Kahyangan inilah kita bisa melewati jalur pendakian dari sisi Utara (Ngawi). -

(Sumber : Catatan Harian Keong - edited)

er: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-lawu.html
Muhammad Chamdun
Pendakian pada gunung Lawu 3265 mDpl dapat melalui 3 jalur. Jalur selatan yaitu melaluiCemoro Sewu, Jalur Barat melalui Cemoro Kandang, dan Jalur yang terakhir adalah jalur yang jarang sekali di lalui oleh orang pada umumnya hanya warga Ngawi pada kususnya.Yaitu jalur Srambang. Kita kupas satu persatu jalur ini, yang pertama bagi anda yang berangkat dari Jawa timur, tentu saja perjalanan kendaraan di awali dengan manaiki bus dari terminalMaospati hingga terminal Magetan. waktu tempuh sekitar 30 menit. Jalan jalan menyusuri sesawahan padi. Hingga sedikit masuk ke kota Magetan hawa sudah beranjak sejuk. Di kota ini produk andalan nya adalah kerajinan kulit, dan tentunya ada banyak sekali barang yang bisa kita buru pada pasar sentral industri lokal. Ada tas, sabuk, sepatu dan pernak pernik lainya seputar kulit. Dari terminal magetan kita musti oper terlebih dahulu dengan naik mobil L300, menuju Ngerong (Pusat penjualan sayur mayur), melalui telaga Sarangan (telaga paling keren di seputran Ma Pan Ma Wi Rogo). dan berakhir di Cemoro sewu, yang merupakan pos pemberangkatan dari sisi selatan. Jalur Pendakian Cemoro Sewu Nah sekarang kita membahas medan cemoro sewu hingga puncak. Awal pendakian jalan masih lebar dan agak datar, setelah memasuki pos 1 barulah tanjakan demi tanjakan menantang di depan kita. Jalanpun juga semakin menyempit. Pepohonan di sekitar pos 1 hingga pos 3 masih sama yaitu pinus dengan di selingi pohon perdu. Namun sayang sekali pada kanan kiri jalan, dari Cemoro sewu hingga pos 1 telah di babat menjadi ladang penanaman kobis dan wortel. Sedangkan pepohonannya rata-rata telah banyak yang mati. Pada pos 1 hingga pos 2 bau menyengat keluar dari bebatuan yang mengandung belerang, adapun tempatnya masuk ke dalam hutan manjauhi jalan. Tanjakan semakin ngetrek saat meninggalkan pos 2 hingga pos 4. barulah setelah pos 4 tumbuhan perdu yang ada pada ketinggian 2600 mdpl memenuhi lembah dan ngarai. Daerah di sekitar pos lima sering di sebut dengan Cokro Suryo, Cokro Srengenge, yaitu hamparan rumput yang luasseperti alun alun. Masuk pada jalan berikutnya sudah tidak terlalu ngetrek kita memasuki daerah sumur Jolotundo, yaitu sebuah sumur berupa gua vertikal dan terdapat sumber air yang kecil di dalam nya. Konon ada cerita jika kita masuk dan mengadahkan mulut menghadap ke atas, dan secara kebetulan tenggorokkan kita ter tetesi oleh air yang menetes dari langit langit gua, maka kita akan di beri limpahan sejeki oleh yang maha kuasa. Selang beberapa puluh meter dari sumur Jolotundo kita akan sampai pada sebuah sendang, dengan nama sendang Derajat. Air terang saja melimpah di sendang yang ini, bahkan di samping sendang di bangunkan beberapa toilet umum. Dan juga banyak sekali pedagang nasi pecel musiman yang sengaja berdagang keperluan makan saat musim pendakian seperti bulan Suro kali ini. Berikutnya kita melingkari bawah puncak gunung untuk sampai pada Hargo Dalem, sebuah petilasan Prabu Brawijaya ke V, dan sebuah makam sunan Lawu. Di wilayah Hargo Dalem biasanya sangat ramai sekali, mengingat di daerah ini banyak sekali rumah rumahan yang di buat para pedagang musiman, dan memang di bikinkan rerumahan namanya Kandang Jaran atau Gedogan untuk para peziarah di petilasan Prabu Brawijaya ke V, dan sebuah makam sunan Lawu. Nah pada pagi harinya barulah kita akan melanjutkan perjalanan untuk mencapai puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah dengan ketinggian 3165 meter di atas permukaan laut. Di puncaknya di bangun tugu trianggulasi, dan banyak sekali sesembahan berupa dupa, kembang dan beberapa makanan, ntah untuk siapa. Dari puncak ini kita bisa melihat ke arah timur yaitu gunung Wilis, dan jika saja cuaca lagi bagus bagusnya kita bisamenyaksikan ke agungan gunung Semeru, Gunung Arjuno. Jika melihat ke arah barat bisa di lihat gunung Merapi dan gunung Merbabu. Jalur PendakianCemoro kandang Dan bagi anda yang ingin mendaki dari Jawa Tengah dan Jogja,bisa menaiki bus dari terminal Solo, melewati Palur dan Karanganyar, dan bus berakhir di Tawangmangu (terkenal dengan gerojokan sewu nya) Dari Tawangmangu berganti kendaraan pickup bertutup, atau naik L300, untuk menuju ke Cemoro Kandang. Dalam perjalan mata kita selaui manatap hamparan sesawahan kobis, wortel dan kentang, dipinggir pinggir jalanya pun ada beberapa warga yang mencuci hasil panen di saluran air pinggir jalan. Sesampainya di Cemoro kandang biasanya kita terlebih dahulu beristirahat sejenak, minum kopi ataupun hanya sekedar mengobrol saja. Karena di Cemoro Kandang terdapat lebih banya warung dari pada di Cemoro Sewu. Sepanjang jalur dari Cemoro Kandang menuju puncak jalur tidak ngetrek, namun cenderung melingkar dan menyusuri lereng bukit (kalo cemoro sewu melalui punggung bukit) hingga pos 2 bau dari belerang sangat menyengat, tumbuhan dari pos 1 hingga pos 4 adalah tanaman lamtoro gunung, pinus dan pakis, di selingi tanaman perdu gunung. Hingga memasuki Jurang Pangariparip jalan selalu menyusuri lereng, namun jika anada tak ingin berjalan melingkar anda bisa langsung melewati jalan sidatan, ngetrek dan kalo turun hujan jalur ini akan di lewati air bah pegunungan. Sampai pada pos 4 nanti tumbuhan sudahmulai jarang, dan di gantikan rerumputan gunung, Cokro srengenge lebih luas melalui jalur ini, hamparan rumput menghampar hingga nanti bertemu dengan jalur dari Cemoro Sewu, di daerah HargoDalem, Anda akan memasuki daerah pasar Dieng, yaitu hamparan padang edelweis di selinggi bebatuan yang tertata rapi, menurut mitos pasar Dieng adalah pasarnya Setan. Jika melihat ke arah utara yaitu Sisi Pasar Dieng mata kita pasti akan tertuju pada sebuah bukit yang memiliki menara BTS, yaitu bukit Hargo Kahyangan. Melaui sisi sebelah timur bukit Hargo Kahyangan inilah kita bisa melewati jalur pendakian dari sisi Utara (Ngawi). - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-lawu.html#sthash.gIMynDXT.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-lawu.html
Muhammad Chamdun

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sekilas Tentang PARMA

PARMA (Pencinta Alam Rescue Majenang)

Di antara perkara yang dapat melapangkan dada dan meleyapkan awan kesedihan dan kesusahan adalah berjalan menjelajah negeri dan membaca “buku penciptaan” yang terbuka lebar ini untuk menyaksikan bagaimana pena-pena kekuasaan menuliskan tanda-tanda keindahan di atas lembaran-lembaran kehidupan. Betapa tidak, karena anda akan banyak menyaksikan taman, kebun, sawah dan bukit-bukit hijau yang indah mempesona.

Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamalah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu di atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.

Kami adalah sekumpulan umat dari sebuah kota kecil di belahan barat batas Jawa Tengah. Di Kota Majenang kami berada dan bernaung untuk selalu menghargai alam ini. Karena bukanlah alam yang kami taklukan, tapi diri sendirilah yang sejatinya akan kami taklukan di terjalnya setiap medan yang kami lalui. Kami PARMA (Pendaki Alam Rescue Majenang) akan senantiasa menjunjung tinggi kode etik pendaki gunung Indonesia.

Visi PARMA :   
Menanamkan rasa kecintaan terhadap alam dan memupuk tali persaudaraan khususnya pada anggotanya

Misi PARMA :
Menanamkan kepada Generasi  Indonesia khususnya para anggotanya  menjadi Duta-duta Lingkungan, mulai dari lingkungan terkecil keluarga hingga lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.   

Salam Lestari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kode Etik Pencinta Alam


KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA
  1. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam dan isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
  2. Pecinta alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat  Indonesia sadar akan tanggung jawabnya terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
  3. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS