Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENDAKIAN MT.MERBABU 3.142 Mdpl PARMA ADVENTURE

PENDAKIAN MT.MERBABU 3.142 Mdpl 
PARMA ADVENTURE

Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). 


Pendakian gunung Merbabu selalu bisa membuat kesan tersendiri bagi para pendakinya, hal inilah yang menjadikan gunung ini menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki, selain karena aksesnya yang mudah dituju juga sepanjang jalur perjalanannya kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah.

Untuk mendaki gunung Merbabu kita bisa melalui 5 jalur yaitu :
1. Jalur Selo (Boyolali)
2. Jalur Wekas (Magelang)
3. Jalur Cunthel (Magelang)
4. Jalur Thekelan (Magelang)
5. Jalur Swanting (Magelang, jalur baru)




BASECAMP SELO MERBABU
Jika sudah sampai di desa Selo carilah basecamp pendakian gunung Merbabu. Yang paling terkenal adalah basecamp Pak Parman dan ada lagi basecamp Pak Bari.



BASECAMP - POS I
Dari basecamp perjalanan dimulai dengan melewati gerbang pendakian Gunung Merbabu jalur Selo. Setelah itu kita akan berjalan di tengah hutan pinus yang biasanya digunakan sebagai camping ground. Dari sini jalur pendakian masih terbilang cukup landai dan jelas karena sepanjang jalan menuju Pos 1 terdapat banyak petunjuk arah yang bisa menuntun kita. Untuk menuju Pos 1 diperlukan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan.

Pos 1 sendiri berupa sebidang tanah yang bisa kita gunakan untuk mendirikan beberapa buah tenda saja. Pos ini terletak di tengah hutan sehingga pemandangan terhalang oleh pohon-pohon. Di pos 1 juga tidak ada bangunan atau shelter yang bisa kita buat berteduh ketika hujan, selain itu juga tidak ada sumber mata air disini.


POS 1 - POS 2
Selepas Pos 1 menuju Pos 2 perjalanan dimulai dengan jalur yang masih landai yang membentang di tengah hutan tropis yang udaranya sejuk. Di tengah perjalanan kita akan menemukan pos bayangan. Sebelum pos bayangan ada tanjakan yang cukup terjal dan ini adalah trek terberat selama perjalanan menuju Pos 2. Diperlukan waktu sekitar 50 menit perjalanan untuk sampai di Pos 2.
Kondisi Pos 2 hampir sama dengan Pos 1 hanya berupa sebidang tanah tanpa adanya shelter. Pos ini juga berada di tengah hutan jadi masih tidak ada pemandangan yang bisa dilihat.

POS 2 - POS 3
Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Pos 3 yang kali ini jalur pendakian sudah mulai terbuka dan sudah mulai sedikit menanjak. Disini kita sudah bisa menyaksikan pemandangan lembah pegunungan dan bunga edelweiss yang tumbuh di lereng gunung. Untuk sampai di Pos 3 diperlukan waktu sekitar 60 menit.
Pos 3 ini berupa tanah datar yang cukup luas. Di pos ini pendaki bisa mendirikan banyak tenda. Disini medannya terbuka sehingga angin akan berhembus kencang karena tidak adanya pohon. Pemandangan di Pos 3 ini sangat indah dengan view Gunung Merapi yang mulai terlihat dengan jelas, nampak berdiri dengan gagah.



POS 3 - POS 4
Untuk menuju Pos 4 kita harus melewati jalur yang bisa dibilang paling terjal sepanjang pendakian via Selo. Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang sangat berdebu ketika musim kemarau dan akan sangat licin ketika hujan. Banyak percabangan di sepanjang jalan, tapi semua kan kembali mejadi satu sebelum tiba di Pos 4. Sebelum Pos 4 kita akan melewati sebuah tanah lapang yang bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda. Pemandangan sepanjang perjalanan sangatlah indah dengan pemandangan padang savana yang membentang luas. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Pos 4.


Pos 4 sering disebut Sabana 1 karena memang pos 4 terletak di pinggir sabana yang luas dan indah. Di pos 4 juga tidak ada shelter untuk berteduh. Biasanya para pendaki mendirikan tenda di dekat pohon untuk melindungi dari terpaan angin yang berhembus kencang.



POS 4 - POS 5
Selepas pos 4 perjalanan dilanjutkan menuju Pos 5 atau banyak yang menyebutnya Sabana 2. Di sepanjang perjalanan kita akan melewati pemandangan yang menawan dan akan terlihat sabana 1 yang begitu indah jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi. Kita harus melintasi padang yang terbuka dengan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Pos 5.


Pos 5 letaknya berada di pinggir sebuah sabana. Di Pos 5 biasanya para pendaki mendirikan tenda untuk menginap sebelum dini hari melanjutkan perjalan ke puncak.


POS 5 - PUNCAK
Sepanjang perjalanan menuju puncak kita akan menemukan banyak bunga edelweiss yang sangat indah. Jalur yang dilalui terus menanjak hingga sampai ke puncak. Jalur berada di area yang terbuka sehingga kabut dan angin langsung menerjang kita. Untuk sampai di puncak membutukan waktu sekitar 1 jam.




Puncak Kenteng Songo adalah puncak paling tinggi diantara 7 puncak di Gunung Merbabu. Dari sini kita dapat melihat Gunung Merapi yang berdiri dengan gagah di sebelah selatan.



Puncak Kenteng Songo – Puncak Syarif (30 menit)

SALAM LESTARI............
BAWA TURUN SAMPAHMU...........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDAKIAN MT.GEDE PANGRANGO 2.958 Mdpl. PARMA adventure

PENDAKIAN MT.GEDE PANGRANGO
2.958 Mdpl. PARMA adventure


Gunung Gede adalah sebuah gunung yang berada di Jawa Barat. Gunung ini terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Gunung Gede berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia tahun 1980. Gunung Gede bisa dikatakan gunung terfavorit di Jawa Barat. Hampir setiap pekan baik dari kalangan pecinta alam ataupun pendaki pemula melakukan pendakian di gunung yang memiliki ketinggian 2958 Mdpl ini. Ada beberapa jalur untuk mendaki Gunung Gede, namun yang cukup terkenal adalah Jalur Cibodas. Selama perjalanan Anda akan melewti tempat-tempat yang menarik seperti air terjun, sumber air panas, telaga hingga padang Edelweis.





Di samping Gunung Gede berdiri sebuah gunung yang bernama Gunung Pangrango. Keduanya masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jika dilihat dari kejauhan Gunung Gede tampak seperti kubah, sedangkan Gunung Pangrango nampak seperti segitiga runcing. Gunung Gede merupakan salah satu gunung di Indonesia yang memiliki kekayaan flora. Untuk mendaki Gunung Gede sebenarnya ada 3 jalur yaitu Jalur Cibodas, Jalur Gunung Putri dan Jalur Salabintana. Dari ketiganya memang jalur Cibodas adalah jalur yang populer dikalangan para pendaki.




Pendakian PARMA adventure kalo ini mengambil jalir Cibodas, Perjalanan dimulai dari pintu gerbang Kebon Raya Cibodas dengan ketinggian 1.425 mdpl, cukup tinggi untuk titik awal, udara pun pastinya sudah lumayan dingin, jadi kami siapkan pakaian yang cukup tebal untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Kemudian kami mengikuti jalan di samping lapangan golf, kemudian belok kiri menuju Kantor Resort TNGP Cibodas. Disini kamu bisa mendaftar dan membeli tiket masuk, bagi yang sudah mendaftar secara online, tetap harus melapor dan melakukan daftar ulang.

Kemudian kami memulai perjalanan dengan melewati jalan setapak yang telah diperkeras, hingga kira-kira setelah menempuh jarak 1,5 km menembus hutan tropis, kamu bakal menemui sebuah danau indah yang dinamakan Telaga Biru (1.500 mdpl). 


Perjalanan dilanjutkan menuju Rawa Gayang Agung (1.600 mdpl) yang berupa pada rumput dengan banyak tanaman perdu hingga kamu bakal sampai di pertigaan Panyangcangan Kuda. Dari sini kita bisa mengunjungi sebuah air terjun Cibeureum dengan belok kanan dari pertigaan kemudian berjalan selama 10 menit. Air terjun Cibeureum sendiri merupakan tempat indah yang layak dikunjungi, adaCurug Cidendeng sebagai air terjun utama, dan 2 air terjun lain yakni Curug Cikundul dan Ciwale




Berikutnya, perjalanan dilanjutkan ke Batu Kukus (1.820 mdpl). Disini ada sebuah pondok kecil yang bisa dijadikan tempat berteduh dan beristirahat. Lalu jalan kembali menanjak melewati jalan setapak berbatu yang mulai berganti dengan jalan tanah yang lebih alami.Selanjutnya jalur mulai landai dan bonus turunan akan mempercepat kita sampai di Pos Pondok Pemandangan (2.150 mdpl). Pada musim pendakian karena ramainya pengunjung maka kita bisa beristirahat di pos ini sambil menunggu antrian melewati air panas. Perlu perhatian jika kita melewati sumber air panas sangat diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan karena medan yang sempit dan licin. Jika sampai terpeleset maka akan fatal akibatnya, karena suhu airnya bisa mencapai 70 C.
Batuan di air panas akan terasa panas jika disentuh, namun banyak pendaki yang berhenti untuk menghangatkan tubuh. Sebaiknya tidak berhenti disini karena akan mengganggu pendaki lainnya yang mau melintas. Selain itu sebaiknya menggunakan sepatu karena panasnya air sangat terasa jika kita memakai sendal.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Pos Kandang Batu dengan ketinggian 2.220 mdpl. Untuk menuju pos berikutnya diperlukan waktu sekitar 1 jam yakni Pos Kandang Badak. 



Saat mendekati pos Kandang Badak kita akan mendengar suara deru air terjun yang cukup mearik di bawah jalur pendakian. Kita bisa memandang ke bawah menyaksikan air terjun tersebut. Kita juga bisa turun ke bawah untuk mandi bila air tidak terlalu dingin. Di sekitar air terjun ini lintasan terjal dan sempit sehingga harus menunggu antrian untuk melewatinya. Setelah itu jalur mulai landai dan sedikir menurun hingga sampai di Pos Kandang Badak (2.395 mdpl).



a
Alangkah baiknya mengisi persediaan airnya di Pos Kandang Badak ini karena perjalanan selanjutnya akan susah memperoleh air. Setelah Pos Kandang Badak perjalanan menuju puncak sangat menanjak dan melelahkan. Udara disitu sangat dingin sekali. Disini juga terdapat simpangan jalan, ke kiri untuk menuju Puncak Gunung Gede, namun jangan salah jalan menuju Kawah, sedangkan jika ambil arah kanan akan menuju Puncak Gunung Pangrango. Persiapan fisik dan peralatan serta perbekalan harus diperhitungkan. Sebaiknya beristirahat dulu di pos ini sebelum melanjutkan perjalanan sembari melihat kondisi cuaca,


untuk menuju puncak Gunung Gede sendiri, kita menyusuri punggungan yang terjal dan disini terdapat sebuah tempat yang disebut Tanjakan Setan. Tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan.







isebut Tanjakan Setan. Tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan. Dari atas tanjakan ini kita bisa memandang puncak Gunung Pangrango yang sangat indah. Hempasan angin kencang sangat terasa di tempat ini. Apabila musim hujan akan terasa semakin dingin karena hembusan angin yang bercampur dengan angin. Pendaki yang belum makan biasanya akan mudah sakit ketika tiba di tempat ini. Bahkan bisa terkena kram bila tidak menggunakan pakaian yang hangat dan tebal. Hingga puncak angin terus berhembus dengan kencang.





Puncak Gunung Gede sangat indah namun perlu hati-hati karena kita berdiri di lereng yang sangat curam. Di bawah lereng ditumbuhi bunga Edelweis yang begitu indah dan mengundang minat untuk memetiknya. Hal ini dilarang dan sangat berbahaya bagi kelestariaanya.



Untuk menuju puncak Gede, kamu bakal melewati ladang gersang, dimana vegetasi pepohonan mulai berkurang karena telah sangat dekat dengan kawah Gede yang aktif. Kawah Lanang ada di sebelah kiri, sementara Kawah Ratu dan Kawah Wadon adan di sebelah kanan jalan setapak yang bakal kamu lalui. Dan kemudian, sampailah kamu di puncak Gunung Gede, dimana view pemandangan indah ke berbagai penjuru bisa kamu nikmati. 



Mendaki Gunung Gede tanpa mengunjungi alun-alun Suryakencana yang sangat terkenal tentunya sangat tidak afdol, untuk mencapai tempat indah tersebut, kamu perlu turun kearah tenggara. Setelah berjalan selama kurang lebih satu jam, bakal menjumpai padang luas yang ditumbuhi banyak tanaman edelweiss, inilah yang dinamakan Alun-alun Suryakencana (2.800 mdpl). Tempat ini sangat disukai para pendaki sebagai tempak camp favorit. Dari sini, jika kamu bisa meneruskan kearah kiri menuju Pos Gunung Putri, atau ke kanan menuju Selabintana.




Bila berkemah di Alun-alun Suryakencana di pagi hari sekitar jam 5 pagi pendaki akan dibangunkan dengan para pedagang yang menawarkan nasi uduk dan rokok. Dari sini kita berbelok kiri bila ingin melewati jalur Gunung Putri dan untuk melewati jalur Selabintana kita berbelok kanan.
Dari sini, jika kamu bisa meneruskan kearah kiri menuju Pos Gunung Putri, atau ke kanan menuju Selabintana.

SALAM LESTARI.....
BAWA TURUN SAMPAHMU......!!!!!!!!!!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDAKIAN MT.SINDORO 3.153 Mdpl PARMA ADVENTURE

PENDAKIAN MT.SINDORO 3.153 Mdpl 
PARMA ADVENTURE


Gunung Sindoro ini adalah sebuah gunung volkano akftif yang terletak di Temanggung - Jawa Tengah, gunung ini juga berdekatan dengan gunung sumbing.
Masyarakat dikedua daerah itu menyebut Sindoro-Sumbing sebagai Gunung kembar. Keduanya menyimpan potensi wisata yang sangat besar, meskipun belum semuanya bisa dikelola secara maksimal
jalur pendakian, gunung Sindoro mempunyai 2 buah jalur pendakian yaitu melalui desa Kledung dan Tambi. Sedangkan untuk pendakian yang kami lakukan kali ini, kita memilih menggunakan jalur Kledung karena dari informasi yang terkumpul banyak yang menyarankan melalui jalur ini.


Perjalanan pendakian ke sindoro kali ini berangkat dari Majenang pukul 21.00 wib, menggunakan kendaraan umum via purwokerto disambung lagi ke jurusan semarang via wonosobo. turun di basecamp kledung karena basecamp sindoro dekat jalan raya.

Basecamp kledung.tempatnya lumayan besar dan ditunjang fasilitas MCK, para pendaki memanfaatkan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum memulai pendakian. dari basecamp kledung ke pos satu kita akan melalui jalan berbatu rapi dengan lahan pertanian disampingnya sejauh sekitar 2km dan hutan pinus setelahnya menjelang Pos 1 Sibajing, dengan ketinggian 1.900 mdpl. ingat kita harus isi penuh tempat air kita dikarenakan selama pendakian tidak dijumpai mata air selain di puncak 


Dari pos 1 kita berbelok ke kanan, kita akan mendaki dan menuruni 2 buah punggungan gunung.
Jalur bergeser kepunggungan yang lain melintasi beberapa jembatan kayu.pohon pinus dan lamtoro selama perjalanan akan membawa suasana sejuk.
pos II di ketinggian 2.120 mdpl


Untuk sampai pos III kita akan melewati medan yang terjal dan berbatu, terdapat batu besar ditengah jalan setapak. kita bisa beristirahat diatas batu sambil menikmati keindahan alam sekelilingnya dan tentunya gunung sumbing yang tepat berada didepan pandangan kita. Jalan tanah berdebu bercampur kerikil seringkali menyulitkan pendakian. medan mulai terbuka selepas pos II sehingga disiang hari akan terasa panas.
akhirnya kami pun tiba di pos III berada di ketinggian 2.530 mdpl lokasinya terbuka dan cukup luas untuk mendirikan belasan tenda.Dari sini kita akan menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah gunung Sumbing.Pemandangan lereng terjal gunung Sindoro serta puncak bayangan yang nampak di depan mata sangat indah untuk dinikmati.
Kamipun istirata dan diputuskan untuk mendiirikan tenda karena cuaca mulai tidak bersahabat.


sambil ngopi2 tak lupa mie instan pun diseduh, udara mulai terasa dingin, kabut mulai menerpa menemani istirahat kami

Kabut makin tebal dan hujan pun turun, hujan cukup lebat membuat tenda kami sedikit rembes karena pada saat itu belum marak tenda dome yg waterproof, Hingga larut malam hujan pun tak henti. akhirnya kami putuskan bermalam di pos III.

Kurang lebih pukul 02.00 dini hari hujan mulai reda, dan kami sepakat melanjutkan perjalanan.
Dari pos III pendakian masih melintasi jalan berbatu yang terjal disertai dengan kerikil dan debu.
Meskipun medan sangat berat kawasan ini agak rindang karena banyak ditumbuhi oleh pohon lamtoro dan tanaman perdu setelah mencapai puncak bayangan pertama, pendaki harus menghadapi puncak bayangan berikutnya yang kelihatan sangat tinggi dan curam
selama perjalanan menuju puncak bayangan badai pun menerpa kami. dan kami putuskan berhenti sampai badai berlalu.


medan yang kita lewati dipenuhi bunga adelweis cukup memberi keindahan dan kedamaian dikala kami diterjang badai.
Badai pun akhirnya berlalu, perjalanan kami lanjutkan menuju puncak sindoro. sesampai puncak sindoro kalau tidak terhalang kabut kita akan melihat kawah yang begitu indah hasil letusan dahulu kala puncak sindoro tak jauh beda dengan puncak sumbing tak terlalu luas dan terdapat bebatuan besar yang ditumbuhi bunga adelweis mengelilingi kawah



 Tidak mengambil sesuatu kecuali foto, 
Tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki, 
Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu. 

SALAM LESTARI.........................
BAWA TURUN SAMPAHMU.. !!!!!!!!!!!!!!!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDAKIAN MERAH PUTIH Mt. PRAU 2.565 Mdpl

PENDAKIAN MERAH PUTIH Mt. PRAU 2.565 Mdpl
PARMA ADVENTURE 



Puncak Gunung Prau merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncak. Gunung Prahu merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya, antara lain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah.
Ada tiga jalur yang dapat digunakan untuk mendaki Gunung Prahu, yaitu:
Jalur Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang
Jalur Patak Banteng, Wonosobo
Jalur Kenjuran, Kendal.
Gunung prau tergolong pendek hanya 2565 Meter diatas permukaan laut (mdpl). namun pemandangan alam nya sangatlah indah jika kita sampai di puncaknya. Gunung ini tidak memiliki kawah, karena masih tergolong sebagai gundukan bukit, bukit itu biasa disebut Pendaki sebagai Bukit Teletubis.

Pada trip kali ini PARMA mencoba melakukan pendakian gunung prau via Patak banteng,selama perjalanan lepas dari kawasan wonosobo akan dihibur oleh indahnya pegunungan Dieng, dari wonosobo para pendaki akan dimintai karcis masuk kawasan Dieng. Lepas dari pintu gerbang kawasan wisata, kanan kiri dihiasi pegunungan. Baik pegunungan dieng maupun erotisnya Gunung Sindoro dari sebelah kanan.

Sampai di basecamp, kami menuju parkiran, kebetulan rombongan kami membaa kendaraan pribadi, karena pas malam 17 agustus parkiran di patak banteng cukup padat, jadi kami harus mencari parkiran yang kosong.


sebagian teman kami mendaftarkan diri untuk izin mendaki dan menyiapkan perbekalan selama diatas gunung, sambil beristirahat sejenak untuk mengisi tenaga karena perjalanan 5 jam dalam kendaraan cukup melelahkan, apalagi drivernyah :)

Perizinan di gunung prau ini tidak serumit gunung-gunung lain, hanya membayar uang cash dan diberi karcis pendaki sudah bisa langsung berangkat menuju puncak. Persyaratan khusus terdapat pada poster yang ada di basecamp. Persyaratan khusus itu berisi larangan-larangan selama perjalanan maupun selama di puncak. Bagi pendaki yang membawa kendaraan pribadi dapat dititipkan di basecamp dan membayar parkir.

Pukul 20.00 wib Pendakian dimulai diawali doa bersama tentunya.

TRACK Pertama Perjalanan dari Basecamp – Pos I
Dari basecamp, kami menuju perkampungan dimana jalan menuju puncak adalah melewati perkampungan warga Patak Banteng, terdapat tanda jelas menuju puncak. Lepas dari perkampungan sekitar 500 meter sampai 1 kilometer, pendaki memasuki kawasan persawahan warga, persawahan ini sangat indah dengan tata letak terasering yang sangat rapi dan hijau. Pendaki melewati jalan batu sedikit menanjak sekitar 15 menit hingga sampai Pos I.

Pos I berupa gubuk kecil persawahan, kami  mengisi tenaga sejenak lalu lanjut perjalanan.  Dari pos ini pendaki hanya bisa melihat pemandangan sawah yang rapi dan puncak dari gunung sindoro yang terlihat kecil. . Jika ramai pendaki, banyak tukan ojek di pos ini, untuk menjemput pendaki yang turun.


TRACK Kedua Pos Sikut Dewo - Pos 2 Canggal walangan
Kami melanjutkan perjalanan dari pos I menuju pos 2, melewati persawahan, dengan pemandangan sawah kanan kiri dan hutan didepan. Dari Pos I menuju Pos 2 sekitar 20 – 30 menit saja dengan jalur tidak terlalu menanjak, dan berbentuk tangga tanah. Sebelum Pos 2 akan menjumpai warung kecil sebelah kiri jalur, warung ini buka jika pendakian ramai. kurang lebih 25m dari warung, Pos 2 sudah terlihat.


Pos 2 berupa lahan lapang kecil, cukup untuk mendirikan 2 tenda saja. Di pos ini juga pendaki memasuki hutan gunung prau. Hutan lebat dengan dominasi pohon cemara dan pinus. Para pendaki biasanya langsung melanjutkan perjalanan tanpa istirahat di pos ini karena tenaga masih cukup dan tidak terlalu terjal selama perjalanan dari pos 1.


TRACK ketiga Pos Canggal walangan – Pos 3 Cacingan
Dari pos 2 menuju pos 3 perjalanan mulai  menanjak, dan dari sini juga perjalanan akan semakin menantang karena jalur yang sedikit terjal dan menanjak perlu extra hati-hati. Jalur sangat licin ketika musim hujan.  Sekitar 45 menit perjalanan untuk menuju pos cacingan, dan sangat menguras tenaga. Selama perjalanan, pendaki tidak dianjurkan mengambil gambar, karena jalan lumayan susah untuk tidak berpegangan. Jalur ini berupa tanah merah dengan batu-batuan khas perbukitan. Sampai di pos 3, sesekali kami  istirahat sejenak untuk mengisi tenaga,  karena masih setengah perjalanan menuju puncak.




TRACK Keempat Pos Cacingan Puncak
Setelah menguras tenaga dari pos 2 ke pos 3, kami pun istirahat sejenak sambil mengatur nafas, menyusun tenaga, sambil menikmati dinginya prau di malam hari, bintang pun terasa dekat, semilir angin merasuk tulang.


Perjalanan pun kami lanjutkan, berharap di puncak bisa mendirikan tenda dilanjut ngopi2, hihihihihihihi........ Riuh suara pendaki pun mulai terdengar sekumpulan tenda2 menghiasi puncak prau. kami sedikit kesulitan mencari lokasi mendirikan tenda yang nyaman.
Tenda pun berdiri, kami sepakat beristirahat dan tidur, berharap esok subuh bisa menikmati indahnya sunrise mt.prau


Di pagi hari, pendaki akan di hibur oleh indahnya Sunrise Gunung Prau, dimana kami sangat menunggu moment ini untukmenikmati keindahan alam yang satu ini dan berfoto-foto untuk mengabadikan moment moment. Dari puncak dapat melihat Gunung Sindoro dan Sumbing terlihat sangat mesra, di dampingi Gunung Merapi dan Merbabu sebelah kanan, dan Gunung Lawu yang terlihat sangat kecil. Kebanyakan pendaki lebih sering mengabadikan indahnya gunung2 itu kejauhan.





Tidak jauh dari bukit, puncak terlihat. Berjalanlah ke arah kiri, menaiki bukit, disitu terdapat puncak gunung prau. Ditandai dengan plat kecil bertuliskan “Puncak 2565” 



Setelah cukup puas, dan hari pun terasa makin panas, kami pun segera packing dan melanjutkan perjalanan kembali turun ke base camp.


SALAM LESTARI.............
BAWA TURUN SAMPAHMU...!!!!!!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS